
BOLA TANGKAS — Kehadiran Josep Guardiola sebagai pelatih Bayern Muenchen pada musim 2013-2014 membawa anugrah bagi Pierre-Emile Hoejbjerg. Kesempatan bermain bagi Hoejbjerg pun terlihat jelas di depan mata.
Karna, Guardiola terkenal sebagai pelatih yang gemar melambungkan para pemain muda. Saat masih di Barcelona, Guardiola yang pertama kali menghadirkan Sergio Busquets, Marc Bartra, ataupun Martin Montoya.
Karena itulah, Hoejbjerg begitu girang ketika Guardiola ditunjuk sebagai arsitek Bayern. Hoejbjerg tahu, ada peluang besar bermain di tim utama Bayern dengan porsi lebih banyak.
Sebuah kesempatan sebenarnya sudah didapatnya ketika Bayern masih dibesut oleh Jupp Heynckes pada akhir musim 2012-2013. Laga melawan FC Nuernberg, 13 April 2013, menjadi debut Hoejbjerg bersama FC Bavarian.
Masuk menggantikan Xherdan Shaqiri menjadikan Hoejbjerg sebagai pemain termuda yang pernah membela Bayern dalam kompetisi Bundesliga.
Pemain muda terbaik
Pada awalnya, Hoejbjerg baru tinggal di Jerman pada 2012. Sebelumnya, Hoejbjerg berkarier dalam akademi BK Skjold (2003-2007), FC Copenhagen (2007-2009), dan Brondby IF (2009-2012).
Kemampuan Hoejbjerg terlihat oleh banyak klub Eropa. Pada 2011, Hoejbjerg menyabet gelar sebagai Pemain Muda Terbaik Denmark. Sebuah prestasi individu yang juga pernah mengukuhkan beberapa nama beken di Negeri Dinamit, seperti Michael Laudrup, Peter Schmeichel, dan Daniel Agger.
Bayern menjadi klub yang paling serius memboyong Hoejbjerg. Dengan membayar kompensasi biaya pembinaan kepada Brondby, Bayern sukses merekrut andalan Denmark U-19 pada saat itu.
Tak terbantahkan, kariernya memang langsung melejit cepat bak meteor. Tampil impresif bersama Bayern II, Hoejbjerg dipercaya masuk tim utama Bayern jelang berakhirnya musim 2012-2013.
"Sejak berusia 17 tahun, aku sudah berada di tim utama Bayern. Aku berlatih bersama para pemain hebat. Aku tahu harus banyak belajar, dan kesempatan bermain pun jelas semakin kecil. Akan tetapi, saat dipercaya, aku harus tampil baik selama 90 menit. Ini bukan urusan usia. Aku merasa lebih dewasa, dan secara fisik sangat siap. Aku akan bertanggung jawab terhadap diriku sendiri," ujar Hoejbjerg.
Karna, Guardiola terkenal sebagai pelatih yang gemar melambungkan para pemain muda. Saat masih di Barcelona, Guardiola yang pertama kali menghadirkan Sergio Busquets, Marc Bartra, ataupun Martin Montoya.
Karena itulah, Hoejbjerg begitu girang ketika Guardiola ditunjuk sebagai arsitek Bayern. Hoejbjerg tahu, ada peluang besar bermain di tim utama Bayern dengan porsi lebih banyak.
Sebuah kesempatan sebenarnya sudah didapatnya ketika Bayern masih dibesut oleh Jupp Heynckes pada akhir musim 2012-2013. Laga melawan FC Nuernberg, 13 April 2013, menjadi debut Hoejbjerg bersama FC Bavarian.
Masuk menggantikan Xherdan Shaqiri menjadikan Hoejbjerg sebagai pemain termuda yang pernah membela Bayern dalam kompetisi Bundesliga.
Pemain muda terbaik
Pada awalnya, Hoejbjerg baru tinggal di Jerman pada 2012. Sebelumnya, Hoejbjerg berkarier dalam akademi BK Skjold (2003-2007), FC Copenhagen (2007-2009), dan Brondby IF (2009-2012).
Kemampuan Hoejbjerg terlihat oleh banyak klub Eropa. Pada 2011, Hoejbjerg menyabet gelar sebagai Pemain Muda Terbaik Denmark. Sebuah prestasi individu yang juga pernah mengukuhkan beberapa nama beken di Negeri Dinamit, seperti Michael Laudrup, Peter Schmeichel, dan Daniel Agger.
Bayern menjadi klub yang paling serius memboyong Hoejbjerg. Dengan membayar kompensasi biaya pembinaan kepada Brondby, Bayern sukses merekrut andalan Denmark U-19 pada saat itu.
Tak terbantahkan, kariernya memang langsung melejit cepat bak meteor. Tampil impresif bersama Bayern II, Hoejbjerg dipercaya masuk tim utama Bayern jelang berakhirnya musim 2012-2013.
"Sejak berusia 17 tahun, aku sudah berada di tim utama Bayern. Aku berlatih bersama para pemain hebat. Aku tahu harus banyak belajar, dan kesempatan bermain pun jelas semakin kecil. Akan tetapi, saat dipercaya, aku harus tampil baik selama 90 menit. Ini bukan urusan usia. Aku merasa lebih dewasa, dan secara fisik sangat siap. Aku akan bertanggung jawab terhadap diriku sendiri," ujar Hoejbjerg.
0 comments:
Post a Comment